Istilah
etnolinguistik berasal dari kata etimologi yang berarti ilmu
yang mempelajari tentang suku-suku dan linguistik yang berarti
ilmu yang mengkaji tentang seluk beluk bahasa keseharian manusia atau
disebut juga ilmu bahasa (Sudaryanto 1996:9), yang lahir karena
adanya penggabungan antara pendekatan yang biasa dilakukan oleh para
ahli etnologi dengan pendekatan linguistik (Putra 1997:3).
Menurut Kridalaksana (1983:42), etnolinguistik adalah (1) cabang
linguistik yang menyelidiki hubungan antara bahasa dan masyarakat
pedesaan atau masyarakat yang belum mempunyai tulisan, bidang ini
juga disebut linguistik antropologi (2) cabang linguistik antropologi
yang menyelidiki hubungan bahasa dan sikap kebahasawan terhadap
bahasa, salah satu aspek etnolinguistik yang sangat menonjol ialah
masalah relavitas bahasa.
Relativitas bahasa
adalah salah satu pandangan bahwa bahasa seseorang menentukan
pandangan dunianya melalui ketegori gramatikal dan klasifikasi
semantik yang ada dalam bahasa itu dan yang dikreasi bersama
kebudayaan (Kridalaksana 1983:145). Menurut Abdullah (2013:10),
etnolinguistik adalah jenis linguistik yang menaruh perhatian
terhadap dimensi bahasa (kosakata, frasa, klausa, wacana, unit-unit
lingual lainnya) dalam dimensi sosial dan budaya (seperti upacara
ritual, peristiwa budaya, folklor dan lainnya) yang lebih luas untuk
memajukan dan mempertahankan praktik-praktik budaya dan struktur
sosial masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar