Kamis, 01 Januari 2015

Psikolinguistik




Buku karangan Abdul Chaer .
Penerbit Rineka Cipta         
BAB 2. SEJARAH PERKEMBANGAN PSIKOLINGUISTIK
Istilah psikolinguistik muncul tahun 1954 dalam buku Thomas A. Sebeok dan Charles E. Osgood yang berjudul psycholinguistics : A survey of Theory and Research Problems.
Ada dua aliran filsafat yang saling bertentangan dan yang sangat mempengaruhi perkembangan linguistik dan psikologi, yaitu :
Ø  Aliran empirisme yang erat kaitannya dengan psikologi asosiasi. Aliran empirisme melakukan kajian terhadap data empiris atau objek yang dapat diobservasi dengan cara menganalisis unsur-unsur pembentuknya sampai yang sekecil-kecilnya, aliran ini bersifat atomistik dan laim dikaitkan dengan asosianisme dan positivisme.
Ø  Aliran rasionalisme mengkaji akal sebagai satu keseluruhan dan menyatakan bahwa faktor-faktor yang ada dalam akal inilah yang patut diteliti untuk bisa memahami perilaku manusia itu, aliran ini bersifat holistik dan biasa dikaitkan dengan paham nativisme, idealisme, dan mentalisme.
1. Psikologi dalam Linguistik
            Beberapa pakar linguistik yang menaruh perhatian besar pada psikologi, seperti :
Ø  Von Humboldt (1767-1835), pakar linguistik berkebangsaan Jerman, telah mencoba mengkaji hubungan antara bahasa dengan pemikiran manusia.
Ø  Ferdinand de Saussure (1858-1913) pakar linguistik berkebangsaan Swiss, telah berusaha menerangkan apa sebenarnya bahasa itu dan bagaimana keadaan bahasa itu didalam otak.
Ø  Edward Sapir (1884-1939), pakar linguistik dan antropologi bangsa Amerika, telah mengikutsertakan psikologi dalam pengkajian bahasa dan mencoba mengkaji hubungan bahasa dengan pemikiran.
Ø  Leonard Bloomfield (1887-1949) pakar linguistik bangsa Amerika, usahanya menganalisis bahasa telah dipengaruhi oleh dua aliran psikologi, yaitu 1. mentalisme : berbahasa dimulai dari melahirkan pengalaman yang luar biasa, terutama dari penjelmaan adanya tekanan emosi yang sangat kuat. 2. Behaviorisme : menerapkan teori psikologi behaviorisme dalam teori bahasanya yang dikenal “linguistik struktural’’ atau “linguistik taksonomi”.
Ø  Otto Jespersen pakar linguistik berkebangsaan Denmark, telah menganalisis bahasa menurut psikologi mentalistik yang juga sedikit berbau behaviorisme.
2. Linguistik dalam Psikologi
            Beberapa pakar psikologi yang menaruh perhatian pada linguistik, seperti :
Ø  John Dewey (1859-1952), pakar psikologi berkebangsaan Amerika. Beliau telah mengkaji bahasa dan perkembangannya dengan cara menafsirkan analisis linguistik bahasa kanak-kanak berdasarkan prinsip-prinsip psikologi.
Ø  Karl Buchler, pakar psikologi berkebangsaan Jerman. Beliau menyatakan bahwa bahasa manusia itu mempunyai tiga fungsi, yaitu 1. kungabe (kemudian disebut ausdruck) adalah tindakan komunikatif yang diwujudkan dalam bentuk verbal. 2. Appell (yang sebelumnya disebut auslosung  adalah permintaan yang ditujukan kepada orang lain. 3. Darstellung adalah penggambaran pokok masalah yang dikomunikasikan.
Ø  Wundt (1832-1920), ahli psikologi berkebangsaan Jerman. Menyatakan bahasa adalah alat untuk melahirkan pkiran. Wundt dikenal sebagai pengembang teori performansi bahasa (language performance). Teori ini didasarkan pada analisis psikologi yang dilakukannya yang terdiri dari dua aspek, yaitu 1. Fenomena luar : yang berupa citra bunyi, 2. Fenomena dalam : yang berua rentetan pikiran.
Ø  Watson (1878-1958), ahli psikologi behaviorisme berkebangsaan Amerika. Beliau menempatkan perilaku atau kegiatan berbahasa sama dengan perilaku atau kegiatan lainnya.
Ø  Weiss, ahli psikologi behaviorisme Amerika. Beliau mengakui adanya aspek mental dalam bahasa. Weiss lebih cenderung mengatakan bahasa itu sebagai satu bentuk perilaku apabila seseorang menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sosialnya.
3. Kerja Sama Psikologi dan Linguistik
            Kerjasama ini sudah dimulai sejak 1860 oleh H. Stheinthal dan M. Lazarus. Kerjasama ini lebih erat dilakukan 1901 di Jerman oleh A. Thumb dan K. Marbe yang menerbitkan buku berjudul Experimentelle Untersuchungeniiber die Psychologishen Grundlagen der Sprachlichen Analogiebieldung sebagai hasil kerjasamanya.
            Dasar-dasar psikolinguistik yang disunting oleh Osgood dan Sebeok :
Ø  Psikolinguistik adalah satu teori linguistik berdasarkan bahasa yang dianggap sebagai sebuah sistem elemen yang saling berhubungan erat.
Ø  Psikolinguistik adalah satu pembelajaran berdasarkan bahasa yang dianggap sebagai satu sistem tabiat dan kemampuan yang menghubungkan isyarat dengan perilaku
Ø  Psikolinguistik adalah satu teori informasi yang menganggap bahasa sebagai sebuah alat untuk menyampaikan suatu benda.
4. Psikolinguistik sebagai Disiplin Mandiri
            Secara formal psikolinguistik ditandai dengan dibukanya satu program khusus psikolinguistik pada tahun 1953 oleh R. Brown, yang dihasilkan oleh program ini adalah Eric Lenneberg yang sangat besar peranannya dalam bidang psikolingustik. Dalam teori Leshley menyatakan bahwa lahirnya suatu ucapan bukanlah merupakan pertalian serentetan respon yang datang dari ruang, melainkan merupakan satu kejadian akal yang serentak dan struktur sintaksis ucapan itu hanyalah secara tidak langsung dihubungkan dengan bentuk urutannya.
5. Tiga Generasi dalam Psikolinguistik
            Sehubungan dengan perkembangan disiplin psikolinguistik ada artikel dari Mehler dan Noizet berjudul “Vers une Modelle Psycholinguistique du Locuteur” yang dimuat dalam Textes Pour Une Psycholinguistique (Paris, 1974). Isinya tentang adanya tiga generasi dalam psikolinguistik.
Tiga generasi dalam psikolinguistik, yaitu :
Ø  Psikolinguistik Generasi Pertama
Psikolinguistik dengan pakar yang menulis artikel dalam kumpulan karangan berjudul psycholinguistics : A Survey of Theory and Research Problem yang disunting oleh C. Osgood dan T. Sebeok. Kelemahan teori ini menurut Parera (1996), yaitu : 1. Danya sifat reaktif dari psikolinguistik tentang bahasa, 2. Bersifat atomistik, 3. Bersifat individualis. Pakar L. Bloomfield juga menerakan teori stimulus-respons.
Ø  Psikolinguistik Generasi Kedua
Pernyataan G.S Miller dan Noam Chomsky yang tertuang dalam artikel “Some Preliminaries to Psycholinguistics” yang dimuat dalam American Psychologist julid 20 tahun 1985, yaitu :
A.    Dalam komunikasi verbal tidak semua ciri fisiknya jelas dan terang dan tidak semua ciri-ciri yang terang dalam ujaran mempunyai repsentasi fisik.
B.     Makna sebuah turan tidak boleh dikacaukan dengan apa yang ditunjukannya.
C.     Makna sebuah ujaran bukanlah makna dari kata-kata yang tersusun.
D.    Struktur sintaksis sebuah kalimat terdiri dari satuan-satuan yang menentukan interaksi antara makna-makna kata yang terdapat dalam kalimat tersebut.
E.     Jumlah kalimat dan jumlah makna yang dapat diejawantahkandengan bahasa tidak terbatas jumlahnya.
F.      Harus dibedakan antara pendeskripsian sebuah bahasa dan pendeskripsian pemakai bahasa.
G.    Adanya komponen biologis yang besar untuk menentukan kemampuan berbahasa.
Ø  Psikolinguistik Generasi Ketiga
Ciri psikolinguistik generasi ketiga (G. Werstch dalam bukunya Two Problems for the New Psycholinguistics diberi nama New Psycholinguistics atau Psikolinguistik Baru :
A.    Orientasi mereka kepada psikologi, tetapi bukan psikologi perilaku.
B.     Keterlepasan mereka dari kerangka psikolinguistik kalimat dan keterlibatan dalam psikolinguistik yang berdasarkan situasi dan kontek.
C.     Adanya satu pergeseran dari analisis mengenai proses ujaran yang abstrak kesatu analisis psikologis mengenai komunikasi dan perpikiran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar