Senin, 22 Desember 2014

Pengertian Cerpen



Cerpen termasuk salah satu jenis karangan narasi, narasi merupakan karangan berupa rangkaian peristiwa yang terjadi dalam satu kesatuan waktu. Selain cerpen, karangan yang tergolong kedalam jenis narasi adalah novel, roman, dan semua karya prosa imajinatif. Karangan jenis ini bermaksud menyajikan peristiwa atau mengisahkan apa yang telah terjadi dan bagaimana suatu peristiwa terjadi. Selain berdasarkan fakta, kejadiannya boleh berupa sesuatu yang dikhayalkan oleh penulis dan dihidupkan dalam alam fantasi yang sama sekali jauh dari realita kehidupan.
Pada cerpen terdapat dua unsur, yakni unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik ialah unsur yang membangun sebuah karya sastra di dalamnya sedangkan unsur ekstrinsik ialah unsur yang mendukung sebuah karya sastra namun terdapat diluar karya sastra.
1.    Unsur  Intrinsik pada cerpen meliputi,
a.       Tema
Tema adalah salah satu unsur pembangun cerpen, yaitu gagasan utama yang terkandung dalam suatu karya sastra dan yang mendasari terciptanya karya sastra tersebut. Tema seperti akar bagi pohon, dari situlah sebuah cerita berkembang.
b.      Alur
Alur menurut Suminto A. Sayuti (2000:31) diartikan sebagai peristiwa-peristiwa yang diceritakan dengan panjang lebar dalam suatu rangkaian tertentu dan berdasarkan hubungan-hubungan konsolitas itu memiliki struktur. Strukturnya itu terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian tengah, dan bagian akhir.
Tahapan alur:                                
                                                a).  Tahapan permulaan
                        b). Tahapan pertentangan
                                                c). Tahapan penanjakan konflik     
                                                d). Tahapan puncak (klimaks)
                        f). Tahapan akhir
c.       Latar
Latar adalah tempat, waktu atau keadaan alam atau cuaca terjadinya suatu peristiwa.
             Wiyanto (2005:82) membedakan latar sebagai berikut:
             1.    Latar tempat, yaitu tempat peristiwa dalam cerita itu terjadi.
             2.    Latar waktu, yaitu kapan peristiwa dalam cerita itu terjadi.
             3.    Latar suasana, yaitu suasana yang mendukung peristiwa dalam
                  cerita tersebut. Suasana ini dapat berbentuk suasana bathin,
                  seperti perasaan bahagia atau sedih, juga dapat berupa suasana
                             lahir, seperti sepi atau hiruk pikuk.
d.      Tokoh
Tokoh cerita (character) menurut Abrams 1994:165 adalah orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif atau drama, yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan.
e.       Penokohan
Pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita, menurut Jones (dalam Nurgiyantoro, 1994:165). Penokohan dan karakterisasi menunjuk pada penempatan tokoh-tokoh tertentu dengan watak-watak tertentu dalam sebuah cerita.
f.       Sudut pandang
Sudut pandang adalah cara pengarang menempatkan dirinya dalam cerita yang ditulisnya.
                         Sudut pandang dibedakan menjadi 2 pola utama :
                              1.    Pola orang pertama
                                    Kedudukan pengarang dapat dikategorikan menjadi 3                                                         macam :
a.       Pengarang sebagai tokoh utama
b.      Pengarang sebagai pengamat tidak langsung
c.       Pengarang sebagai pengamat langsung
                              2.    Pola Orang ketiga
Secara eksplisit memakai kata ganti dia, ia atau nama orang. Dalam pola ini pengarang dapat diibaratkan sebagai dalang, orang yang bercerita tetapi tanpa harus terlibat dengan peristiwa yang dialami tokoh-tokoh yang diceritakannya. Pola ini dibedakan menjadi 2 tipe:
a.       Sudut pandang serba tahu
b.      Sudut pandang terarah
g.      Amanat
adalah pesan/kesan yang dapat memberikan tambahan pengetahuan, pendidikan, dan sesuatu yang bermakna dalam hidup yang memberikan penghiburan, kepuasan dan kekayaan batin kita terhadap hidup
2.      Unsur Ekstrinsik yang ada dalam cerpen meliputi,
a.       Latar Belakang Penciptaan adalah kapan karya sastra tersebut diciptakan.
b.      Kondisi masyarakat pada saat karya sastra diciptakan
adalah keadaan masyarakat baik itu ekonomi, sosial, budaya,politik pada saat karya sastra diciptakan
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar